Ibn Jama’ah dalam Tadzkirah al-Sami’ wa al-Mutakallim menyebutkan, bahwa ada dua belas butir adab personal yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Berikut kedua belas butir adab tersebut [1]:
- Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah سبحانه و تعالى dan meras diawasi-Nya (muraqabatullah).
- Hendaknya setiap ilmuwan memelihara setiap ilmunya, sebagaimana para ulama salaf memeliharanya.
- Hendaknya setiap ilmuwan berperilaku zuhud dalam urusan duniawi.
- Hendaknya setiap ilmuwan tidak menjadikan ilmunya sebagai alat untuk mencapai kepentingan-kepentingan duniawi, berupa jabatan, kekayaan, popularitas, atau bersaing dengan orang lain.
- Hendaknya setiap ilmuwan menghindari segala profesi, atau tempat-tempat secara syariat dan adat dipandang kurang bermartabat.
- Hendaknya setiap ilmuwan menjaga syi’ar-syi’ar keislaman.
- Hendaknya setiap ilmuwan menjaga amalan-amalan sunnah, baik yang berupa ucapan maupun perbuatan.
- Hendaknya setiap ilmuwan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap masyarakat, memerlakukan mereka dengan akhlak yang mulia.
- Hendaknya setiap ilmuwan mensucikan dirinya dari segala bentuk akhlak tercela, dan menghiasi dirinya dengan akhlak terpuji, baik lahir maupun batin.
- Hendaknya setiap ilmuwan rajin menambah wawasan keilmuwannya, dengan cara memperbanyak membaca, menghapal, menganalisa, mengkaji masalah, meneliti, dan menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah.
- Hendaknya setiap ilmuwan tidak segan untuk belajar kepada orang yang berada dibawahnya, baik secara usia, kedudukan, maupun nasab.
- Hendaknya setiap ilmuwan memiliki keahlian dalam dunia tulis-menulis, khususnya dalam bidang yang ditekuninya.
Sumber: “Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam” penulis: Dr. Adian Husaini, et.al. Penerbit: Gema Insani
_____
[1]. Ibn Jama’ah, “Tadzkirah al-Sami’ wa al-Mutakallim fii Adab al-A’lim wa al-Muta’alim”, Beirut: Dar Al-Basyair Al-Islamiyah, 1983, hlm. 44-45
0 komentar:
Posting Komentar