Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan terhadap suatu masalah, makin kreatiflah seseorang. Tentu saja, jawaban-jawaban itu harus sesuai dengan masalahnya. Kualitas atau mutu dari jawabannya menentukan tingkat kreativitas seseorang. Mengapa kreativitas penting dan perlu dikembangkan dalam diri anak didik?
1. Melalui berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Teori Maslow (1968) menyatakan bahwa kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Orang yang sehat mental, jasmani, dan rohani, dapat mewujudkan diri sepenuhnya. Artinya ia berhasil mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya dan dengan demikian memperkaya hidupnya.
2. Di sekolah-sekolah formal, yang dilatih terutama pengetahuan, ingatan, dan kemampuan berpikir logis atau penalaran berdasarkan informasi yang tersedia. Padahal, kreativitas atau berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal[1]. Berpikir kreatif atau berpikir divergen perlu dilatih karena dapat membuat anak lancar dan luwes (fleksibel) dalam berpikir, mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang, dan mampu melahirkan banyak gagasan.
3. Menyibukkan diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada invididu. Contohnya adalah anak-anak yang sedang asyik bermain balok-balok kayu atau bahan permainan konstruktif lainnya. Mereka tidak mau diganggu dan seolah tidak bosan-bosan setiap kali membuat kombinasi baru dari balok-baloknya. Begitu pula dengan orang dewasa. Para ilmuwan dan penemu, mendapatkan penghargaan karena berhasil menciptakan sesuatu yang bermakna. Apakah yang mendorong mereka tanpa pamrih memberikan banyak waktu dan tenaga bahkan sering mengorbankan kehidupan yang mewah untuk menciptakan sesuatu? “Karena hal itu memberikan kepuasan pribadi yang tak terhingga.” (Biondi, 1972).[2]
4. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualias hidupnya. Dalam era globalisasi ini, tak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara kita bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari masyarakat. Untuk mencapai hal itu, sikap dan perilaku kreatif pada anak didik perlu dikembangkan sejak dini, agar kelak tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi mampu menghasilkan pengetahuan baru. Tidak hanya menjadi pencari kerja, namun mampu menciptakan pekerjaan baru (wiraswasta).
Daftar Pustaka:
Munandar, S.C. Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia
Sudah saatnya kreativitas menjadi nilai penting dalam pola pendidikan anak. Dikembangkan sejalan dengan pendidikan logis matematis, tentunya akan membuat dunia ini kaya dengan inovasi nan kreatif dari ananda.
BalasHapus