Senin, 15 Desember 2014

بسم الله الرّمن الرّحيم

إنّ الحمد لله نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرورأنفسنا، ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ، صلى الله عليه، وعلى آله وأصحابه، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وسلم تسليماً. أما بعد:

Terkadang ada beberapa hal yang terlewatkan, oleh seorang penuntut ilmu diantranya bagaimana seseorang penuntut ilmu bermuamalah dengan kitabnya. Sehingga ketika seseorang dapat bermuamalah dengan kitabnya, dengan lebih baik maka akan lebih besar kemashlahatan. yang diperolah oleh seseorang penuntut ilmu bermuamalah dengan kitab dapat dilakukan dengan beberapa cara :

Mengetahuai isi materinya

Sehingga seseorang dapat mengambil faedah darinya karena hal ini membutuhkan spesialisasi, sebab mungkin saja itu adalah kitab sihir, sulap atau kitab yang bathi hal ini harus menjadi perhatian besar bagi sebagaian penuntut ilmu. Maka kita harus mengetahuai terlebih dahulu isi materi kitab sehingga faedah atau manfaat darinya bisa diambil.

Mengetahuai istilah – istilahnya

Karena mengetahuai istilah akan lebih mengefektifkan waktu, dan inilah yang dilakukan oleh para ulama didalam pendahuluan kitab – kitab mereka. contohnya kita mengetahuai bahwa pengarang kitab Buluuqhul Maraam, jika ia mengatakan muttafaq’alaih, artinya diriwayatkan oleh al-Bukhari dan muslim, tetapi pengarang kitab al-Muntaqaa berbeda,jika dia mengatakan muttafaq’alaih artinya diriwayatkan oleh Ahmad, al- Bukhari, dan Muslim. Demikian pila kitab – kitab Fiqih, harus dibedakan antara dua pendapat atau dua pandangan, dua riwayat dan dua kemungkinan. Maka jika jika dikatakan dua riwayat artinya adalah dari Ahmad, jika dua pandangan artinya dari para imam madzhab besar, sedang dua kemungkinan maksudnya dalah keraguan antara dua qaul (pendapat) dan dua qaul lebih umum dari itu semua.

Mengetahuai uslub (metode) dan ibrah (ungkapan/ gaya bahasa)

Kita sering mengalami apabila membaca sebuah kitab, ketika pertama kali membacanya, apabila kitab – kitab ilmiah yang penuh dengan ilmu, engkau pertama kali menemukan ungkapan yang memerlukan perhatian dan pemikiran tentang maknanya mungkin karena kita belum terbiasa, akan menjadi terbiasa jika kita membaca berulang – ulang, barulah hal ini akan menjadi terbiasa.

Ada hal yang berhubungan erat dengan muamalah kitab yaitu hal ini munkin tidak asing lagi kita dengar ta’liq (komentar) yang terdapat pada catatan kaki atau catatan pinggir. Hal ini wajib dimanfaatkan oleh penuntut ilmu, bila menemukan masalah dimana masalh tersebut membutuhkan dalil dan penjelasan sehingga hal itu dapat menjadi rujukan apabila dibutuhkan bagi seorang penuntut ilmu.

Memperhatikan dan memahami. 

Hal ini harus diperhatikan oleh manusia. Hanya menelaah saja dengan cara melihat isi kitab dan pembahasan yang terdapat didalamnya dan mengetahuai kandungan kitab cara ini hanya dengan membaca sekilas, hal ini tidak akan memberikan hasil berbeda dengan cara sebelunya, dan car yang peling utama membaca sebuah kitab adalah mentadabburinya, memikirkan makna dan meminta bantuan kepada ahli ilmu yang shalih agar dapat memahaminya.

Mengumpulkan kitab

Seseorang yang menuntut ilmu harus bersemangat dalam mengumpulkan kitab. Tetapi dia harus memulai dari kitab yang terpenting kemudian yang penting. Jika kemampuan seorang sedikit, maka tidaklah termasuk kebaikan dan tidak pilu termasuk sikap yang hikmah apabila dia membeli kitab akan tetapi hal itu memaksakan dirinya berhutang untuk membeliny, karena perbuatan ini termasuk dari pengeluaran yang jelek, jika tidak memumngkinkan bagimu untuk membeli dari hartamu, maka mungkin bisa meminjam buku tersebut dari perpustakaan.

Berminat terhadap kitab – kitab penting

Penuntut ilmu harus harus mempunyai minat terhadap kitab – kitab induk pokok selain kitab – kitab kontenporer, karena sebagai penulis konten porer tidak mempunyai ilmu yang mendalam, oleh karena itu, jika engkau membaca apa yang mereka tulis engkau akan dapati bahwa tulisan itu dangkal.

Mendata kitab – kitab

Kitab terbagi menjadi tiga macam :
  1. Kitab yang baik 
  2. Kitab yang jelek 
  3. Kitab yang tidak baik dan tidak juga jelek. 
Bersungguh – sungguh dalam mendata kitab agar perpustakaan kosong dari kitab – kitab yang tidak mengandung kebaikan didalamnya terkandung kejelekan.setiap kitab yang membahayakan agar dijauhkan untuk tidak dimasukkan keperpustakaan karena kitab adalah makan bagi ruh, seperti makanan minuman bagi badan. Maka jika itu dikunsumsi akan mendapatkan mudhratnya yang besar 

_______________
Diambil dari buku :
Judul asli : kitaabul’ilmi
Penulis : Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin
Penyusun : Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaimani
Penerbit : Daar ats-Tsurayya cetakan pertama 1420H-19999M
Judul bahasa Indonesia : Panduan Lengkap Menuntut Ilmu disertai 119 tanya jawab
Penerjemah : Abu Haidar al-Sundawy
Penerbit : pustaka Ibnu Katsir , Bogor, muharram 1429 H

0 komentar:

Posting Komentar

Intro

Assalamu'alaikum. Selamat datang di blog sainsfikr.
Blog ini dibuat untuk memberikan informasi dan artikel-artikel bermanfaat, baik mengenai dunia pendidikan juga dunia teknologi.

Selain itu, blog ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.

Mudah-mudahan blog ini dapat memberikan manfaat bagi kami, juga pengunjung. Terima kasih
Wassalamu'alaikum

Sering dibaca